31 Oktober 2010, tepat hari jadi kabupaten Sumenep yang ke 741, pagi tadi saya menegelilingi berberapa sudut kota untuk melihat berbagai aspek yang ada di kota ini, maklumlah, lama saya tidak pulang ke tanah kelahiran saya setelah disibukkan dengan tugas-tugas kuliah.
Oktober, mungkin adalah bulan yang spesial bagi masyarakat sumenep, tepatnya saat kota yang terkenal dengan "jogjanya madura" berusia 741 tahun. Selain mendapat hadiah pemimpin baru yang telah dilantik oleh gubenur pekan lalu, berbagai
pesta kegiatan yang bersifat melestarikan budaya banyak digelar, dari tradisi tan-pangantanan, tong-tong, semalam di kraton dan sebagainya turut memeriahkan hari jadi kota ini.
pesta kegiatan yang bersifat melestarikan budaya banyak digelar, dari tradisi tan-pangantanan, tong-tong, semalam di kraton dan sebagainya turut memeriahkan hari jadi kota ini.
Mengelilingi sudut kota kali ini mengingatkan saya pada masa-masa SMA, berbagai sudut telah saya cermati satu persatu, namun saya sangat dikejutkan dengan sebuah logo / brand yang menurut saya itu sangat menarik untuk ditelaah lebih lanjut tentang dari makna symbol yang hampir mirip denagn bentuk "love" atau "hati" atau "daun waru". dengan tiga warna khas yaitu : hijau, kuning dan merah, mampu memberikan nuansa Maduranya.

- Bahwa Sumenep adalah daerah pusat dari kerajaan Madura.
- Bahwa masih dapat kita jumpai keaslian warisan budaya asli di Kabupaten Sumenep.
- Bahwa tidak hanya budaya yang masih terjaga namun juga keadaan alamnya masih alami.
- Bahwa setiap pengunjung yang datang akan merasakan keramahan alam maupun keramahan penduduk Sumenep.
- Heart dan Purity diharapkan mampu membentuk asosiasi yang positif di benak masyarakat.
Makna kata tersebut saya peroleh dari salah satu digital library sebuah PTN yang ada di jawa timur, tulisan yang menjelaskan tentang brand ini saya peroleh secara tidak sengaja setelah rasa keingin tahuan saya memuncak. tidak banyak memang yang menjelaskan makna dari branding wisata sumenep ini, semoga dengan adanya posting dari blog ini secara tidak langsung turut menginformasikan pemahaman ca-kanca yang ada di sumenep khususnya dan madura pada umumnya tatkala suatu saat mengalami hal yang serupa, seperti apa yang saya lihat diatas.
2 komentar:
yey, and I'm proud to be a Madura. especially Sumenep :)
nice post anyway
Posting Komentar